Travelling

Mandala oh Mandala…

Pagi tanggal 13 Januari 2011 saya dikejutkan oleh berita di salah satu televisi swasta tentang bangkrutnya salah satu maksapai swasta tertua di Indonesia. Maskapai yang berdiri tanggal 17 April 1969 itu resmi menghentikan segala kegiatan operasionalnya. Tentu saja berita membuat saya benar benar kecewa, karena di pertengahan April saya sudah merancanakan perjalanan ke Jogja dengan memesan tiket di maskapai ini. Tiket Jakarta-Jogja pp seharga Rp 154.000,- yang saya buru sejak bulan November 2010, praktis tidak bisa digunakan. Walaupun pihak maskapai akan me-refund tiket penumpang yang sudah dipesan tentu saja kekecewaan tidak bisa dihindari, terutama bagi mereka yang akan berpergian di bulan ini.

Ternyata bukan saya saja yang menjadi “korban” bangkrutnya maskapai domestik maskapai nasional ini. Beberapa rekan backpacker saya , nampaknya juga harus bersabar dengan semua kejadian ini. Walapun dihati kecil kami yang paling dalam masih berharap proses restrukturisasi maskapai dalam waktu 45 hari bisa terwujud dan berharap ada investor baru . Sehingga hutang sebesar 300 milyar rupiah maskapai bisa tercover dan penerbangan berjalan seperti semula. AMIN…

Dari pantauan di televisi ternyata proses pengembalian tiket tidaklah berjalan seperti yang diharapkan. Beberapa penumpang yang ingin mengklaim pengembalian tiket di loket bandara Suta tidak dapat langsung dilayani, karena loket tiket Mandala Air sudah tutup. Tapi setelah berkomunikasi dengan beberapa rekan di dunia maya ternyata proses klaim bisa dilakukan online dengan mengunjungi situs mandala http://www.mandalaair.com/defaultBHS.aspx. Mungkin bagi mereka yang memperoleh tiket promo seharga Rp 7000, – atau Rp 20.000, – bisa saja mengikhlaskannya. Tapi bagi saya uang 100.000 rupiah lebih bisa buat naik damri Lampung-Jakarta atau untuk memburu tiket promo di maskapai lain.

Belajar dari pengalaman ini saya teringat dengan salah satu peribahasa Jawa “Enek Rego Enek Rupo” ( Ada Harga, Ada Barang). Kualitas barang produk atau jasa biasanya berbanding lurus dengan harganya. Di mana lagi ya ada barang bagus tapi murah… ada penerbangan murah tapi aman.. nyaman …????? Ada lagi anekdot slogan buat maskapai murah di negeri ini. “Mau murah kok mau selamat”

3 tanggapan untuk “Mandala oh Mandala…”

Pembaca kece selalu meninggalkan jejak berupa komentar